SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SMP SATU ATAP NOTOGIWANG * SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SMP SATU ATAP NOTOGIWANG * SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SMP SATU ATAP NOTOGIWANG * SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SMP SATU ATAP NOTOGIWANG * SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SMP SATU ATAP NOTOGIWANG * SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SMP SATU ATAP NOTOGIWANG * SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SMP SATU ATAP NOTOGIWANG * SELAMAT DATANG DI BLOGNYA SMP SATU ATAP NOTOGIWANG

NJAJAL KIYEH

Jumat, 10 Januari 2014

SEKILAS MENUJU MAHAMERU BERSAMA ANAK ANAK NOTOGIWANG PEKALONGAN


Setiap orang yang mendaki Gunung Semeru pasti menyisakan beragam cerita tentang eksotisnya gunung tertinggi di Jawa ini. Berbagai bukti foto-foto selama perjalanan hingga ke puncak dirasa belum memuaskan pendaki untuk pergi mengunjungi gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia ini.


Selain cerita keindahan alam Semeru, beberapa pendaki juga ternyata memiliki pengalaman lain yang tidak semua pendaki mengalaminya. Yakni, pengalaman tentang dunia lain di Semeru. Cerita ini dikisahkan langsung oleh pendaki maupun orang yang menemukan pendaki ketika tersesat.



Salah satunya adalah cerita yang dituturkan Bagus Ary, seorang pendaki asal Malang, Jawa Timur. Pendaki yang sudah beberapa kali mendaki Semeru ini mengungkapkan, sekira tahun 2009, dirinya bersama tiga temannya mendaki ke Semeru. Target pertama mereka adalah menginap di Kalimati. 



Selama perjalanan dari Ranu Pane menuju Kalimati, mereka melewati Oro-oro ombo dan Cemoro Kandang. Di Cemoro Kandang, medan di wilayah itu memang terus menanjak hingga Jambangan. Mungkin untuk menghilangkan lelah ke empat pendaki ini mengeluarkan kata-kata kotor khas Jawa Timur-an, atau misuh-misuh meski dengan nada gurau sebagai bahan candaan mereka. Tak terasa perjalanan mereka akhirnya sampai di Kalimati yang berada di ketinggian 2.700 mdpl.



Kawasan berupa padang savana yang berada di tepi hutan pinus dengan latar puncak Mahameru membuat para pendaki betah mendirikan tenda di situ. Keempat pendaki ini berencana naik ke puncak pada malam hari sekira pukul 00.00 WIB. Mereka kemudian bergegas mendirikan tenda, sebagian lagi mengeluarkan bekal untuk masak menu sore dan logistik untuk dibawa dalam perjalanan menuju puncak.



Menjelang sore, mereka kemudian memilih istirahat lebih awal untuk menyimpan energi menuju puncak pada tengah malam nanti. Tanpa dikomando, keempatnya kemudian terlelap dalam tidur.



Saat itulah peristiwa aneh itu terjadi. Bagus, bercerita jika tidurnya tidak bisa tenang. Hal itu juga dialami teman-temannya. Ia bersama tiga temannya mengaku ditarik oleh seseorang sampai terbangun.



Awalnya, mereka mengira itu perbuatan temannya sendiri, tapi setelah masing-masing merasakan hal yang sama dan mengaku tidak melakukanya, akhirnya mereka sadar ada makhluk lain yang menariknya ketika tidur.



Pengalaman Bagus Ary dan teman-temannya tidak berhenti di sini saja, Bagus Ary juga di mengaku dipukul dan  melihat sebuah bangunan mirip pemandian putri di kawasan bawah Arcpadha. Tepatnya, berada di jurang sebelah kiri. Mereka masih bersyukur tidak terjadi peristiwa yang lebih menyeramkan atau membuat mereka tersesat. 



Pada pendakian selanjutnya, Bagus Ary selalu mengingatkan kepada rekan lain yang belum pernah agar selalu menjaga perkataan dan perilaku selama pendakian. Bagus juga mengingatkan untuk berbicara yang sopan, tidak pongah, serta tidak merusak tempat-tempat atau menebang pohon sembarangan. Sebab, siapa tahu di tempat-tempat itu dihuni makhluk lain dan mengganggu keberadaan mereka.



Cerita lain yang juga dialami rata-rata pendaki yang tersesat dan ditemukan selamat adalah mereka selalu sendirian atau tertinggal dari rombongan atau berada paling depan meninggalkan rombongan.


Beberapa Hasil Jepretan Memorian In Mahameru






































Tidak ada komentar: